Kalau Anda melakukan dosa dan kesalahan, apa yang akan Anda lakukan? Anda biarkan saja dosa itu di dalam diri Anda? Atau Anda berusaha untuk melepaskan dosa itu untuk hidup yang lebih baik?
Suatu hari dua orang pendosa mendatangi seorang bijaksana untuk meminta nasehatnya. Mereka ingin agar dosa-dosa mereka diampuni. Mereka juga berjanji untuk tidak melakukan lagi dosa-dosa.
Kata mereka kepada orang bijaksana itu, “Kami telah melakukan suatu dosa. Akibatnya, suara hati kami terganggu. Apa yang harus kami lakukan?”
Sambil memandang wajah mereka, orang bijaksana itu berkata, ”Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan?”
Pria yang pertama berkata, ”Saya melakukan suatu dosa yang berat dan mematikan.”
Pria yang kedua berkata, ”Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dicemaskan."
Orang bijaksana itu berkata, "Baik. Pergilah dan bawalah kepadaku sebuah batu untuk setiap dosa yang telah kamu lakukan.”
Mereka pun pergi dengan senang hati. Pria yang pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang sangat besar. Pria yang kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil.
Sambil tersenyum, orang bijaksana itu berkata, ”Sekarang, pergilah dan kembalikan semua batu itu tepat di mana kamu telah menemukannya.”
Pria yang pertama mengangkat batu besar itu dan memikulnya kembali ke tempat di mana ia telah mengambilnya. Pria kedua tidak dapat mengingat lagi tempat dari setengah jumlah batu yang telah diambilnya. Ia menyerah saja dan membiarkan batu-batu itu berada di dalam tasnya. Ia berkata, ”Itu pekerjaan yang sulit.”
Sahabat, dosa itu membebani hidup manusia. Dosa membuat hidup mengalami gangguan. Dosa bagai batu yang mengganjal hidup seseorang. Dosa membuat manusia loyo dalam hidupnya. Manusia tidak berdaya, karena banyaknya dosa dalam hidup seseorang. Karena itu, orang mesti melepaskan dosa itu, agar tidak membebani hidup manusia.
Kisah di atas mengatakan kepada kita bahwa orang mesti berani melepaskan dosa-dosanya untuk mengalami hidup yang lebih baik. Orang mesti menyesal atas dosa-dosanya itu. Namun tidak hanya menyesal. Orang juga mesti melakukan gerakan untuk melepaskan dosa-dosa itu.
Pemuda yang pertama berani melepaskan batu besar atau dosa besarnya itu. Ia tidak peduli betapa sakitnya menghilangkan dosa besarnya itu. Sedangkan pemuda yang kedua tidak berhasil melepaskan semua dosanya, meskipun dosa-dosa itu tampak ringan. Justru ia membawa dosa-dosanya itu ke mana-mana. Akibatnya, dosa-dosa itu mengganggu seluruh proses hidupnya.
Karena itu, kita diajak untuk melepaskan semua dosa yang ada dalam diri kita. Hanya dengan melepaskan semua dosa itu, kita dapat hidup dengan damai dan tenteram. Kita tidak perlu memikul beban dosa kita ke mana pun kita pergi. Dengan demikian, hidup ini menjadi lebih ringan dan damai. Tuhan memberkati. **
0 komentar:
Posting Komentar