Pengetahuan dapat diperoleh kebenarannya dari 2 pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah dan ilmiah. Pada pendekatan non ilmiah ada beberapa pendekatan yaitu akal sehat, intuisi, prasangka, penemuan, coba-coba dan pikiran kritis.
1. Akal Sehat
Menurut Conant yang dikutip di Kerlinger (1973, h. 3) akal sehat adalah serangkaian konsep dan sebagain konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Konsep merupakan kata yang dinyatakan abstrak dan dapat digeneralisasikan kepada hal-hal yang khusus. Akal sehat ini dapat menunjukan hal yang benar, walaupun disisi lainnya dapat menyesatkan.
2. Intuisi
Intuisi adalah penilaian terhadap suatu pengetahuan yang cukup cepat dan berjalan dengan sendirinya. Biasanya diperoleh dengan cepat tanpa melalui proses yang panjang tanpa disadari. Dalam pendekatan ini tidak ada sitemik.
3. Prasangka
Pengetahuan yang dicapai secara akal sehat biasanya diikuti dengan kepetingan orang yang melakukan kemudian membuat orang mengumumkan hal yang khusus menjadi terlalu puas. Dan menyebabkan akal sehat ini berubah menjadi prasangka.
4. Penemuan Coba-Coba
Pengetahuan yang ditemukan dengan penedekatan ini tidak terkontrol dan tidak pasti. Diawali dengan cara coba-coba atau dapat dikatakan trial and error. Dilakukan dengan ketidaksengajaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan setiap cara pemecahan masalahnya tidak selalu sama. Sebagai contoh seorang anak yang mencoba meraba-raba dinding kemudian tidak sengaja menekan saklar lampu dan lampu itu menyala kemudian anak tersebut terperangah akan hal yang ditemukannya. Dan anak tersebutpun mengulangi hal yang tadi ia lakukan hingga dia menemukan jawaban yang pasti akan hal tersebut.
5. Pikiran Kritis
Pikiran kritis ini biasanya didapat oleh orang yang sudah mengenyam pendidikan formal yang tinggi sehingga banyak dipercaya oleh orang lain, walaupun tidak semuanya benar karena pendapat tersebut tidak semuanya melalui percobaan pasti, terkadang pendapatnya hanya didapatkan melalui pikiran logis.
Pendekatan ilmiah adalah pengetahuan yang didapatkan melalui percobaan yang terstruktur dikontrol oleh data-data empiris. Percobaan ini dibangun diatas teori-teori terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-pembenaran atas teori sebelumnya. Dan dapat diuji kembali oleh siapa saja yang ingin memastikan kebenarannya.
Dengan hal-hal diatas yang sudah disebutkan banyak diperoleh pengetahuan yang benar dibandingkan pada saat lampau yang masih akan percaya mitos-mitos dan legenda yang dibuat karena kurangnya sarana dan prasarana.
0 komentar:
Posting Komentar